Misteri Asal Usul Bahasa

Mengungkap Misteri Asal Usul Bahasa

Evolution of Language | Curious Questions with Answers | Educational Videos  by Mocomi Kids - YouTube
Mengungkap Misteri Asal Usul Bahasa

Misteri : Tiada spesies lain yang menunjukkan kemiripan dengan bahasa manusia, dan pada kenyataannya memang tak ada sistem komunikasi lain yang mampu menandingi bahasa manusia dalam hal keluwesan, kapasitas, serta keragamannya.

Namun, kapan manusia mulai mengembangkan bahasa tetap menjadi misteri hingga saat ini. Mungkin takkan pernah kita ketahui karena bahasa lisan tidak meninggalkan jejak dalam catatan sejarah. Meskipun asal-usul bahasa masih terbungkus ketidakpastian, beberapa pendekatan ilmiah telah diambil yang mengarah pada berbagai teori tentang perkembangan bahasa manusia.

Bagaimana Asal Usul Bahasa?

Misteri Sumber suara alam 

Salah satu teori mengenai perkembangan bahasa adalah teori sumber bunyi alami yang berasal dari proses onomatopeia. Konsep dasar dari teori ini adalah bahwa kata-kata awal yang primitif mungkin adalah imitasi suara alam yang pertama kali didengar oleh manusia, kemudian direproduksi untuk menirukan kedengarannya di lingkungan sekitar. Teori ini dapat dikelompokkan lebih lanjut ke dalam beberapa konsep yang berbeda.

Misteri Teori Bow-Bow

Salah satu interpretasi dari sumber bunyi alam dikenal sebagai teori “bow-wow.” Konsep di balik teori ini adalah bahwa manusia awal meniru suara binatang untuk merujuk pada jenis binatang tertentu. Dengan kata lain, saat manusia pertama kali mendengar suara kicauan burung, mereka dapat menirukan suara tersebut untuk memberi tahu rekan mereka, “Hei, ada burung yang baru saja lewat.”

Namun, teori ini memiliki keterbatasan yang signifikan. Teori “bow-wow” hanya berlaku sampai batas tertentu karena sulit untuk menirukan suara benda mati seperti batu, pohon, atau gua. Selain itu, teori ini tidak dapat menjelaskan bagaimana kata-kata yang merujuk pada hal-hal yang tidak bersuara atau mati muncul, juga tidak dapat menjelaskan perkembangan tata bahasa atau sintaks. Teori ini juga tidak menjelaskan secara rinci mengenai asal usul bahasa.

Teori pooh-pooh

Ada pandangan lain tentang perkembangan bahasa yang muncul dari teori “pooh-pooh.” Menurut hipotesis ini, kata-kata pertama berkembang dari tangisan emosional alami yang dikeluarkan oleh manusia pertama. Seruan kegembiraan, kemarahan, rasa sakit, atau kejutan seperti kata aduh dan ah.

Namun, seperti teori “bow-wow,” teori ini juga bersifat asumsi dan memberikan penjelasan yang agak terbatas tentang asal usul bahasa. Ekspresi emosional seperti “Ah!” sebagian besar muncul karena akibat pernapasan mendadak dan tidak terencana. Suara-suara ekspresif yang muncul sebagai reaksi emosi hampir tidak dapat dianggap sebagai kata-kata, dan oleh karena itu, sulit untuk dianggap sebagai sumber awal bahasa.

Teori yo-heave-ho

Menurut hipotesis ini, bahasa muncul melalui nyanyian dan vokal ritmis yang diungkapkan oleh individu yang terlibat dalam kerja komunal. Manusia pertama mungkin mengembangkan serangkaian hentakan atau panggilan yang diucapkan dalam urutan ritme tertentu untuk memberikan instruksi kepada kelompok. Dalam konteks ini, konsep ‘lagu kerja’ haruslah selaras dengan ritme pekerjaan yang sedang dijalankan; sebagai contoh, frasa ‘yo-heave-ho’ mungkin digunakan ketika sekelompok manusia berkolaborasi untuk mengangkat sesuatu.

Meskipun konsep ini menarik, tetap belum dapat dijelaskan bagaimana makna dikaitkan dengan seruan yang dihasilkan oleh para pekerja dalam hipotesis ini. Penghubungan antara suara yang diucapkan dan makna yang ingin disampaikan masih menjadi titik yang tidak pasti dalam pandangan ini.

Teori sumber gerak lisan   

Gagasan di balik ini adalah bahwa manusia pertama memiliki serangkaian gerakan fisik yang dapat digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, gerakan lisan berkembang menyerupai gerakan yang dilakukan dengan tangan dan tubuh. Isyarat lisan tersebut, terutama yang melibatkan lidah, bibir dan mulut, menggunakan pola yang mirip dengan isyarat fisik seperti melambai. Jadi, alih-alih mengucapkan “Selamat tinggal” dengan melambaikan tangan, diusulkan agar manusia purba mulai melambaikan lidahnya.

Teori ini agak dipertanyakan karena gestur lisan dan fisik sangat terbatas dalam mengungkapkan berbagai maksud. Meskipun mungkin untuk meniru ekspresi sederhana, masih cukup sulit untuk memvisualisasikan kalimat yang panjang dan rumit seperti „Mobil saya rusak jadi saya mengambil mobil istri saya untuk pergi bekerja.“. Teori sumber gestur lisan mungkin masuk akal sampai batas tertentu tetapi tidak mengungkap asal-usul bahasa sepenuhnya.

Teori asal usul bahasa mencerminkan kompleksitas dan keragaman dalam pengembangan komunikasi manusia. Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, upaya lintas disiplin ilmu dalam mengungkap misteri ini telah memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran bahasa dalam evolusi manusia. Dengan terus berkembangnya teknologi dan penemuan baru, kita dapat berharap bahwa pemahaman kita tentang misteri ini akan terus bertambah. 

Tags: , , , , , , , , ,