Al Capone

Al Capone Gangster Legendaris Sejarah Dunia

Al Capone

Al Capone Gangster Legendaris Sejarah Dunia

Meskipun sejarah Dunia memiliki banyak gangster, sosok Al Capone dari mafia Chicago selalu mencuat di antara gangster lainnya. Hanya dalam satu dekade saja, Al Capone mampu bangkit dari perannya sebagai preman jalanan menjadi "Musuh Publik No. 1." Perjalanan karier Al yang sangat mengejutkan ini tidak hanya pada kekerasan dan tindakan kriminal, namun juga diakhiri dengan proses kematian yang unik.

Awalnya, Al Capone bekerja sebagai penjaga rumah bordil yang rendah pangkat, dan inilah awal mula penyakitnya. Saat terjangkit sipilis, ia memilih untuk mengabaikannya. Menurut Marco Margaritov di laman All That's Interesting, penyakit ini pada akhirnya menjadi penyebab kematian Al Capone yang tragis pada usia 48 tahun.

Kematian tragis dari seorang legenda preman dalam sejarah bisa disebabkan hanya dengan penyakit. Itulah yang membuat namanya saat ini masih dikenal banyak orang.. tidak ada yang sanggup membunuhnya kecuali penyakit kiriman dari Tuhan Yang Maha Esa.

Al Capone Ikon Besar Sejarah Gangster

Selama beberapa dekade, Al Capone menjadi ikon karena tindakan kasarnya sebagai seorang gangster. Tapi hari-hari terakhir dalam hidupnya sebelum kematiannya menjadi babak yang tak terlupakan dalam sejarahnya.

Asal-usul penyakit sifilis dan penyebab kematian gangster legendaris dalam sejarah dunia itu bermula dari pekerjaannya pertama sebagai penjaga di salah satu rumah bordil milik "Big Jim" Colosimo.

Bekerja di sana, Al Capone memiliki kontak dekat dengan banyak pelacur yang bekerja di tempat yang sama. "Akibatnya, ia tertular penyakit sifilis dan terlalu malu untuk mencari pengobatan," tambah Margaritov.

Namun, Al Capone segera beralih ke hal lain, yaitu berkolusi dengan Torrio untuk membunuh Colosimo dan mengambil alih bisnisnya. Hal ini terjadi pada 11 Mei 1920, dan Al Capone sangat dicurigai terlibat. Selama dekade berikutnya, kerajaan Al Capone berkembang, begitu pula penyakit sifilis yang mengganggu kesehatan mentalnya.

Pada akhirnya, Al Capone ditangkap atas tuduhan penggelapan pajak pada 17 Oktober 1931 dan dihukum penjara selama 11 tahun. Ia menghabiskan sekitar 8 tahun di balik jeruji besi, terutama di Alcatraz. Saat penyakit neurosifilis mempengaruhi kemampuannya secara intelektual, ia semakin kesulitan mengikuti perintah.

Istrinya, Mae, akhirnya mengajukan permohonan pembebasan suaminya karena alasan medis. Selain itu, Al Capone mulai mengenakan mantel musim dingin dan sarung tangan di dalam sel penjara yang berpemanas.

Pada Februari 1938, Al Capone secara resmi didiagnosis menderita sifilis otak. Ini akhirnya menjelaskan penyebab kematian Al Capone. Gangster legendaris ini dibebaskan pada 16 November 1939 atas dasar "perilaku baik" dan kondisi medisnya. Dia menghabiskan sisa hidupnya di Florida, namun kesehatan fisik dan mentalnya semakin merosot. Hari-hari terakhir sebelum kematiannya dimulai.

Bagaimana Al Capone meninggal?

Gangster AL Capone yang sedang sakit itu langsung dirujuk ke Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore. Karena telah terjadi peradangan otak yang disebabkan oleh sifilis dan sudah tahap akhir.

Ia menjadi salah satu pasien pertama yang diobati dengan penisilin pada tahun 1942, meskipun pengobatannya sudah terlambat. "Ia mulai sering mengalami halusinasi dan kejang yang mirip dengan penderita epilepsi," ungkap Margaritov.

Kesehatan Capone semakin merosot saat ia secara teratur mengunjungi Dade County Medical Society, dengan FBI yang menempatkan agennya untuk mengawasinya.

Pada bulan-bulan terakhir tahun itu, kemarahannya berkurang, namun terkadang kemarahannya meningkat. Mae Capone berusaha menjaga suaminya tetap tenang dan bahagia. Selama hari-hari terakhir sebelum kematiannya, dia sering berjalan-jalan dengan piyama sambil mencari harta karun yang hilang, terlibat dalam percakapan delusi dengan teman-teman yang sudah lama meninggal, dan menjadi sangat senang saat mengunjungi toko obat.

Menurut FBI pada tahun 1946, Al Capone memiliki mentalitas seorang anak berusia 12 tahun. Pada tanggal 21 Januari 1947, ia mengalami stroke. Istrinya menelepon dokter karena ia mengalami kejang yang parah. Sayangnya, Al Capone menderita bronkopneumonia.

Obat diberikan, dan dalam beberapa hari, Al Capone tidak mengalami kejang lagi, tetapi bronkopneumonia yang tidak dapat diatasi mengakibatkan kondisinya semakin memburuk. Di tanggal 25 Januari pukul 19.25, Al Capone telah meninggal Dunia tanpa ada sebuah peringatan. Penyakitnya yang terus menerus, termasuk sifilis, stroke, dan pneumonia, akhirnya membawa kepada kematian gangster legendaris Chicago.